Postingan

Pengukuran Produktivitas Level Organisasi Secara Umum - Manajemen Kinerja SDM

Pengukuran Produktivitas Level Organisasi Secara Umum Produktivitas secara umum didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara keluaran terhadap masukan (sumberdaya). Konsep produktivitas yang di sampaikan olehada dua yaitu terkait dengan besarnya sumberdaya yang digunakan untuk memperoleh hasil serta tingkat usaha yang diberikan dalam rangka mencapai hasil optimal dengan sumberdaya minimal. Ruang lingkup produktivitas dibagi menjadi empat yaitu lingkup nasional, industri, organisasi serta perorangan. Ada tiga variabel terkait dengan produktivitas yaitu tenaga kerja, modal dan manajemen. Manajemen disebutkan oleh, merupakan variabel yang memiliki kontribusi paling besar terhadap peningkatan produktivitas.  Siklus Produktivitas Sumant ( 1998 ) memperkenalkan suatu konsep formal yang disebut sebagai siklus produktivitas (productivity cycle) untuk dipergunakan dalam usaha peningkatan produktivitas terus-menerus. Konsep siklus produktivitas yang dikemukakan ini terdiri dari empat tahap ke

Pengukuran Produktivitas Industri Secara Umum - Manajemen Kinerja SDM

Pengukuran Produktivitas Industri Secara Umum Produktivitas berasal dari kata bahasa Inggris productivity yang merupakan gabungan dari dua kata, yaitu product dan activity. Secara umum, produktivitas adalah kemampuan setiap orang, sistem, atau suatu perusahaan dalam menghasilkan produk barang atau jasa dengan cara memanfaatkan sumber daya secara efektif dan efisien. Heny Kuswanti Daryanto berpendapat bahwa produktivitas adalah konsep yang merefleksikan hubungan antara hasil produk dengan sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk tersebut. Jenis - Jenis Produktifitas Produktivitas Parsial: Produktivitas parsial mengukur tingkat efisiensi atau produktivitas dari satu faktor produksi tertentu, seperti tenaga kerja, modal, atau input lainnya. Contohnya, produktivitas tenaga kerja dapat dihitung dengan membandingkan output yang dihasilkan dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan. Produktivitas Total Faktor (Total Factor Productivity/TFP): Produktivitas total faktor mengukur efi

Model-Model Pengukuran Kinerja - Manajemen Kinerja SDM

Model-Model Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja adalah tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada perusahaan. Hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai umpan balik dalam bentuk tindakan yang efektif dan efisien dan akan memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik dimana perusahaan memerlukan penyesuaian- penyesuaian atas aktivitas perencanaan dan pengendalian. Tujuan Pengukuran Kinerja Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi Menyediakan sarana pembelajaran pegawai Memperbaiki kinerja periode-periode berikutnya Memberikan pertimbangan yang sistematik dalam pembuatan keputusan, pemberian penghargaan dan hukuman Memotivasi Pegawai Menciptakan akuntabilitas publik Syarat Pengukuran Kinerja Menurut Mutia (2009), terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pengukuran kinerja, yaitu : Spesifik dan jelas untuk menghindari kesalahan interpretasi.  Dapat diukur secara obyektif baik seca

Key Performance Indicator - Manajemen Kinerja SDM

Key Performance Indicator  KPI (Key Performance Indicator) atau disebut juga Indikator Kinerja Utama adalah nilai terukur yang menunjukkan seberapa efektif organisasi mencapai tujuan bisnis utama. Indikator ini secara khusus membantu menentukan pencapaian strategis, keuangan, dan operasional perusahaan. Jenis KPI Financial. KPI financial adalah bentuk indikator kinerja terpenting yang terkait dengan semua hal tentang keuangan.  Non Financial. KPI Non-Financial adalah jenis KPI yang bentuknya tidak secara langsung dapat memengaruhi keuangan suatu perusahaan. Manfaat Penerapan KPI Melalui metode KPI maka kinerja setiap pegawai dapat dievaluasi secara lebih obyektif dan terukur, sehingga dapat mengurangi unsur subyektivitas yang sering terjadi dalam proses penilaian kinerja pegawai. Melalui penentuan key performance indicators (KPI) secara tepat, setiap pegawai juga menjadi lebih paham mengenai hasil kerja yang diharapkan darinya. Hal ini akan mendorong pegawai bekerja lebih optimal untuk

Siklus Pengukuran Kinerja - Manajemen Kinerja SDM

Siklus Pengukuran Kinerja Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi. Pengukuran kinerja adalah proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa, kualitas barang dan jasa. Siklus pengukuran kinerja merupakan langkah-langkah dalam pengukuran kinerja yang harus dikerjakan secara berkelanjutan agar pengukuran kinerja bisa diterapkan dengan efektif dan efisien. Tidak ada tahapan yang baku dalam pengukuran kinerja organisasi maupun organisasi publik.  Menurut Lohman 2003, ada 9 sembilan tahapan dalam pengembangan siklus pengukuran kinerja organisasi publik, yaitu : Mendefiniskan misi organisasi. Menentukan tujuan strategis organisasi berdasarkan pada misi. Menentukan peran d

Teori Evaluasi Kinerja Dan Manajamen Performa - Manajemen Kinerja SDM

  Teori Evaluasi Wirawan mengemukakan bahwa evaluasi kinerja sebagai proses penilaian oleh penilai (pejabat) yang melakukan penilaian (appraisal) mengumpulkan informasi mengenai kinerja ternilai (pegawai) yang dinilai (appraise) yang didokumentasikan secara formal untuk menilai kinerja ternilai dengan membandingkannya dengan standar kinerjanya secara priodik untuk membantu pengambilan keputusan manajemen SDM. Sasaran Evaluasi Kinerja Evaluasi kinerja dapat dipergunakan untuk administrasi penggajian, umpan balik kinerja identifikasi kekuatan dan kelemahan individu, mendokumentasi keputusan kepegawaian, penghargaan terhadap kinerja individu, mengidentifikasi kinerja buruk, membantu dalam mengidentifikasi tujuan, menetapkan keputusan promosi, pemberhentian pegawai dan mengevaluasi pencapaian tujuan ( Kreitner dan Kinicki (2001) ) Evaluasi kinerja memberikan manfaat antara lain untuk membantu supervisor dalam membuat keputusan tentang kompensasi relatif, membantu manajer mengevaluasi kecoc